Bunyi atau Nada ?

0 Comments


Halo teman-teman, sebelum kita belajar lebih jauh tentang musik, pastikan kita paham dulu apa itu bunyi dan apa itu nada. 
Bunyi adalah apapun yang bisa diserap oleh telinga, misal: suara tukang sate lewat, tepuk tangan, suara pesawat, dll. Wilayah bunyi yang bisa ditangkap oleh telinga kita terbatas pada frekuensi 16 Hz sampai 20 KHz, contoh: suara piano adalah 30 Hz - 4 Kz. Mengapa terbatas pada frekuensi itu ? Batasan inilah yang justru membuat kita sempurna, bayangkan jika telinga kita bisa mendengarkan bunyi pada frekuensi berapa pun, pasti kita akan susah tidur karena pas mau tidur tiba-tiba kita mendengar jejak kaki semut yang sedang latihan baris-berbaris di dinding kamar kita, atau kita akan sulit untuk belajar karena setiap saat mendengar aliran darah kita yang seperti suara sungai, apalagi kalau sedang jatuh cinta, bunyi detak jantung seperti genderang mau perang. Ternyata batasan yang dibuat oleh Tuhan itu untuk kebaikan kita 😊. 

Lalu apa bedanya dengan nada ? Nada adalah bagian dari bunyi yang memiliki beberapa aturan, yaitu:

1. Tinggi rendah (Pitch),  contoh: jika kita tekan tuts piano paling kiri maka bunyi yang dihasilkan akan lebih rendah dibandingkan dengan tuts piano paling kanan, sekarang coba kita geser kursi kita, bagaimana bunyinya ? apakah ada tinggi rendahnya ?

2. Panjang pendek (Durasi), contoh: kita tekan tuts piano dan kita tahan, maka piano akan berbunyi agak panjang, sekarang kita bayangkan (tidak perlu praktik) bunyi piring jatuh ke lantai, apakah bisa kita atur panjang pendeknya ? “pyaaaaarrrrr… “ atau bisa pendek ? “pyar”

3. Keras lemah (Velocity), velocity dapat kita atur pada permainan piano atau vocal, ada kalanya keras ada kalanya lembut (dinamika) inilah yang membuat musik menjadi lebih indah (tidak seperti robot).

4. Warna suara (Timbre), bunyi instrumen/ alat musik di dunia ini sangat banyak, bagaimana dengan bunyi tepuk tangan ? rata-rata hampir sama ya. Sekarang kita tutup mata kita dengarkan Rhoma Irama berbicara (terlalu...Ani...) dengan mata tertutup pun kita bisa mengenali warna suara/ vocal seseorang.  

Jadi kesimpulannya, semua nada adalah bunyi, tapi semua bunyi belum tentu nada. Dari penjelasan di atas semoga kita dapat lebih kreatif dalam memainkan nada/ alat musik, dengan memasukkan unsur-unsurnya: Tinggi rendah - panjang pendek - keras lemah, dan warna suara.

Tunggu artikel berikutnya ya…, tetap semangat.

Referensi: materi kuliah Pendidikan Seni Musik - Universitas Negeri Surabaya
Ferri Kristiawan

Ferri Kristiawan

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: